LOVING THE WOUNDED SOUL (ALASAN DAN TUJUAN DEPRESI HADIR DI HIDUP MANUSIA)
Stress adalah sebuah kondisi yang hampir
setiap manusia pernah mengalaminya. Respon kita dalam menghadapi stress dapat
membentuk karakter kita saat ini, baik itu lemah atau tangguh, pesimis atau optimis.
Stress yang berlebihan bisa menyebabkan seseorang mengalami deresi. Depresi
adalah kumpulan gejala seperti sedih berkepanjangan, kehilangan minat melakukan
sesuatu, merasa tidak dihargai, insomnia, terjadi perubahan pola makan dan
berat badan hingga memiliki pikiran untuk mengakhiri kehidupan atau bunuh diri.
Menurut Badan Kesehatan Dunia, terdapat
800.000 kematian akibat bunuh diri setiap tahunnya di seluruh dunia. Artinya,
ada satu kematian setiap 40 detik dengan cara bunuh diri. Setiap satu orang
bunuh diri, ada dua puluh orang yang juga memikirkan bunuh diri. Hal ini
terkait dengan duka mendalam dari orang-orang terdekat yang ditinggal
kerabatnya.
Ketika seseorang mengalami depresi,
pikirannya akan sangat terdistorsi hingga ia merasa sebagai manusia yang paling
tidak berharga di dunia ini. Ada atau tidak ada dirinya di dunia tidak akan
berpengaruh banyak. Perasaan tidak berharga yang muncul sewaktu depresi sering
kali tidak nyata, karena isi kepala mereka dibanjiri dengan pikiran negatif
yang tidak terkontrol.
Salah satu gejala yang paling membahayakan
bagi seseorang yang mengalami depresi adalah memiliki pikiran bunuh diri.
Karena pikiran bunuh diri sewaktu-waktu dapat berubah menjadi aksi bunuh diri, ketika
mereka sudah tidak merasakan lagi betapa berharganya hidup, mengganggap dengan
bunuh diri, mereka tidak lagi menjadi beban bagi orang lain.
Depresi bukanlah sekedar gangguan mood
yang membuat seseorang sedih terus menerus. Depresi juga dapat mengakibatkan
ketidaknyamanan pada tubuh, seperti nyeri tulang belakang, gangguan lambung,
perasaan lelah, insomnia, nyeri sendi dan otot di bagian leher dan pundak,
pusing yang tidak pernah hilang dan beberapa gangguan fisik yang lainnya.
Mereka yang mengalami depresi umumnya memiliki
ukuran volume otak yang berbeda dengan orang-orang yang tidak mengalami depresi.
Perbedaan ini terdapat pada area hipokampus dan amigdala dalam sistem limbik.
Sistem limbik adalah kumpulan dari beberapa bagian otak yang secara khusus
berperan dalam fungsi emosi, memori, dan ransangan pada manusia. Hipokampus dan
amigdala ini terletak di lobus temporal (sisi) otak.
Hipokampus berbentuk seperti kuda laut,
kecil, dan berperan penting dalam pembentukan memori yang juga terkait dengan
proses belajar dan emosi. Beberapa penelitian menemukan bahwa pasien dengan
gangguan depresi mengalami penurunan hipokampus sebesar 8-19%. Mereka juga
mengalami distorsi memori dan hanya bisa mengingat hal-hal yang bersifat
emosional.
Amigdala berbentuk seperti kacang almond
dan sangat berkaitan dengan deteksi bahaya, rasa takut, dan ekspresi emosi negatif.
Amigdala berperan dalam respon fisiologis dan perilaku terhadap rasa sakit
maupun hal-hal yang tidak menyenangkan. Pada orang yang mengalami depresi,
walaupun volume amigdala menyusut, aktivitas amigdala malah meningkat drastis
yang menyebabkan seseorang secara aktif akan membentuk memori yang penuh nuansa
emosional.
Lingkungan dimana kita tumbuh juga
sangat berpengaruh terhadap munculnya depresi. Lingkungan yang penuh dengan
amarah, kata-kata kasar, ketakutan, kecemasan, kekhawatiran, dan ucapan yang
merendahkan serta kering dari apresiasi, cinta, dan kehangatan merupakan toxic
(racun) bagi kesehatan mental kita. Kumpulan perkataan negatif dari orang-orang
terdekat kita kadang kita terima seluruhnya tanpa memikirkan bagaimana kualitas
diri kita yang sebenarnya. Tak jarang kita menjadi sakit hati akibat perkataan
dan perbuatan mereka, tetapi segan untuk menyampaikannya. Bahkan terkadang kita
berharap mendengar kata “maaf” dari mereka yang pernah melukai kita. Sayangnya
kata “maaf” tidak ada dalam kamus mereka, sehingga kita tidak akan pernah
mendengarnya.
Kunci dari penyembuhan depresi adalah
penerimaan diri. Hanya dengan menerima, pada akhirnya kita akan sanggup
melepaskan. Lewat setiap prosesnya, kita belajar bahwa depresi dapat membuat
diri kita bertumbuh menjadi lebih bijaksana.
Sumber
:
JUDUL : LOVING THE WOUNDED SOUL (ALASAN
DAN TUJUAN DEPRESI HADIR DI HIDUP MANUSIA
PENULIS : REGIS MACHDY
PENERBIT : GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
TEBAL : 287 HALAMAN
TAHUN TERBIT : 2019
NOMOR EDISI : 978-602-06-3370-1
RESENSI
:
Dari buku ini kita mempelajari apa itu
depresi dan mengapa kita bisa depresi. Sesungguhnya faktor seseorang bisa
mengalami depresi itu bukan hanya dari diri kita sendiri dan lingkungan tempat
dimana kita bertumbuh saja, tapi dari faktor eksternal seperti genetika, agama,
kehidupan perkotaan, dan arus zaman juga sangat mempengaruhi kondisi depresi
seseorang.
Buku ini sungguh sangat inspiratif,
karena dari Regis saya belajar cara menghadapi depresi dan apa yang harus saya
lakukan ketika berhadapan dengan seseorang yang mengalami depresi. Intinya kita
harus menyayangi diri kita sendiri, memberikan apresiasi kepada diri kita
sendiri, dan selalu berpikir positif dalam setiap hal. Jangan biarkan perkataan
atau perbuatan orang membuat kita menjadi rendah diri hingga akhirnya kita
jatuh ke dalam episode depresi yang tak kunjung tamat.
Pemahaman bahwa depresi mengajarkan kita
akan kehidupan, cinta kasih, dan keikhlasan dapat membuat kita belajar
bahwasanya semua ini proses dari Tuhan, yang akan membawa kita semakin dewasa
dan bijak dalam menjalani kehidupan.
Comments
Post a Comment