GO ASK ALICE
JUDUL : GO ASK ALICE
PENULIS :ANONIM
PENERBIT : GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
TEBAL : 187 HALAMAN
TAHUN TERBIT : 2004
NOMOR EDISI : 979-22-0840-2
SINOPSIS
Buku ini ditulis berdasarkan buku harian seorang gadis remaja berusia lima belas tahun yang ditemukan tewas akibat jeratan obat-obatan terlarang.
Tak mudah baginya keluar dari dunia gelap yang amat menakutkan, penuh nista dan derita. Cengkeraman obat terlarang membuatnya terpaksa kabur dari rumah, menjalani seks bebas, bahkan tega menjadi pengedar untuk anak-anak sekolah dasar.
Kasih sayang dan dukungan keluarga serta kemauan kuat untuk sembuh harus melawan godaan kenikmatan yang ditawarkan obat terlarang dan kekejaman teman sesama pemakai yang sempat menjebloskannya ke rumah sakit jiwa.
Buku hariannyalah yang membuatnya tetap waras sampai akhir hayatnya.
Bacalah buku ini, dan temukan dunia mencekam yang menerkam Alice.
RESENSI
Go Ask Alice adalah buku harian tentang petualangan
seorang anak berusia lima belas tahun dalam mencari jati dirinya, namun
sayangnya dia terjerumus ke dalam dunia yang tidak semestinya dia kenal,
pemakai narkoba, penjual narkoba, seks bebas, putus sekolah hingga akhirnya
kabur dari rumah dan pergi ke kota dimana tidak satu orang pun yang dia kenal. Alice
adalah seorang anak pendiam, tidak percaya diri, dan sulit bersosialisasi
dengan lingkungan baru.
Bermula ketika
Alice diajak oleh teman lamanya, Jill Peter, ke rumahnya bersama beberapa teman
yang lain, tanpa diketahui olehnya ternyata dia telah dijebak. Ketika dia
menyesap coke yang beberapa diantaranya telah diberi obat LSD (salah satu jenis
obat terlarang), dia mulai merasakan reaksi-reaksi aneh pada tubuhnya, seperti
tangan dan sekujur tubuh mulai berkeringat, otot di sekujur tubuh terasa
tegang, perasaan takut yang aneh menyelimutinya, mencekik, membuat sesak napas,
perasaan melayang. Kemudian dia mulai melihat pola-pola aneh yang berubah
menjadi warna-warni di langit-langit. Lalu dia mulai kehilangan kendali antara
pikiran dan kata-kata yang dia ucapkan, dia merasa bebas,lepas, dan
luar biasa saat itu. Indera-indera nya jadi begitu tajam.
Tanggal 5
Agustus, Alice kehilangan keperawanannya. Saat itu Alice sedang dipengaruhi oleh
ACID, reaksi yang terjadi lebih parah dibandingkan dengan pemakaian LSD.
Perasaan ingin berdansa liar dan bercinta, itulah yang ia rasakan saat itu. Dia
mencoba merayu kekasihnya, Bill, dan Bill pun menanggapi dengan mudahnya.
25 September
teman Alice bernama Chris, memperkenalkannya kepada Richie, yang adalah seorang
pemakai ganja. Richie mengajarinya mengisap ganja, dan sering menolong Alice.
Tak disangka benih cinta pun tumbuh dalam hati Alice untuk Richie. Pergaulan
yang buruk merusak kebiasaan yang baik, itulah yang terjadi pada Alice.
Pergaulannya yang tidak sehat dengan Chris, Richie, dan Ted membuat dia jadi
malas untuk bekerja, yang ada dalam pikirannya adalah bersenang-senang. Namun
keuangannya tidak memadai, akhirnya yang dilakukannya adalah menjual ganja
kepada anak-anak sekolah.
Alice sangat
mencintai Richie, dan dia rela melakukan apapun untuk Richie, mulai dari
membantunya menjual obat-obatan terlarang hingga berhubungan seks dengannya.
Richie sendiri adalah seorang anak kuliahan semester dua, fakultas kedokteran.
Untuk dapat meneruskan kuliahnya dia menjual narkoba. Dia juga belajar sangat
giat untuk mendapatkan beasiswa dari universitasnya. Dia tinggal di sebuah
apartemen bersama Ted, kekasih Chris.
Suatu hari di
tanggal 18 Oktober, tanpa sepengetahuan Richie, Chris dan Alice datang ke
apartemen Richie dan memergoki Richie dan Ted sedang bercinta. Betapa
terpuruknya hati Alice melihat kejadian itu, ternyata pria yang dicintainya
adalah homo, dia merasa dibohongi, yang paling parahnya lagi dia merasa berdosa
karena telah menjual obat-obatan terlarang kepada anak-anak sekolah demi
seorang pria. Akhirnya dia dan Chris mengambil keputusan untuk bertobat dengan
cara melaporkan Richie kepada polisi dan kabur ke San Fransisco.
Di San Fransisco
Alice dan Chris tinggal di sepetak apartemen kotor, bau, dan pengap. Disana dia
mengenal Shelia, yang juga adalah bos dimana Chris bekerja. Mereka bertiga
sangat akrab, dan Shelia juga sering membantu dua gadis ini. Suatu hari Shelia
mengajak kedua gadis ini untuk datang ke pesta yang diadakan di rumahnya, siapa
sangka mereka mencium aroma yang sangat mereka kenal, bau ganja, dan tanpa
disengaja mereka terpengaruh olehnya, dan kembali mereka melakukan hal yang
sebelumnya sudah pernah mereka lakukan ketika terpengaruh oleh ganja. Mereka
merasakan arti kebebasan dan kesenangan. Hingga akhirnya mereka benar-benar
kembali terjerumus ke dunia obat-obat terlarang dan seks bebas lagi.
Tanggal 2
December malam, adalah malam paling buruk yang pernah dilalui oleh kedua gadis
itu di San Fransisco, pasalnya Shelia yang selama ini mereka anggap baik, dia
menjebak mereka. Shelia memperkenalkan mereka dengan Heroin dan Kokain, sensasi
yang mereka rasakan ketika menggunakan heroin adalah mereka merasa terbuai,
mengantuk, dan benar-benar terhanyut, seperti sedang melayang di atas dunia
nyata, dan segala masalah untuk sementara terlupakan. Naasnya ketika Shelia
menyalakan kokain, Alice menyadari bahwa mereka sedang dijebak, disaat mereka
tidak berdaya oleh pengaruh obat-obatan tersebut, mereka diperkosa secara
bergiliran oleh Shelia dan pacar barunya dengan sadis dan brutal.
Kemudian mereka
memutuskan pindah ke Barkeley agar tidak bertemu dengan Shelia. Disana mereka
membuka toko perhiasan. Dan usaha mereka berjalan dengan lancar dan sukses.
Dalam setiap proses kehidupan pastinya ada terselip hikmah didalamnya, begitu
pula dengan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh Alice dan Chris akibat
terjerumus ke dalam dunia obat-obatan terlarang, mereka harus kabur dari rumah,
mencari kerja, hingga dibohongi dan dijebak oleh orang yang mereka anggap baik.
Dari sana mereka belajar bersyukur akan apa yang telah mereka miliki, mereka
menjadi lebih dewasa dalam pemikiran, dan mereka rindu menjalani kehidupan
seperti sebelum mereka mengenal obat-obatan terlarang tersebut.
Sangat
disayangkan sekali pertobatan Alice dan Chris dari pemakaian obat-obatan
terlarang tidak berlangsung lama, sekali kamu pernah mencoba nikmatnya obat
tersebut maka ada masanya kamu akan kembali rindu untuk dapat mencobanya kembali.
Namun yang terakhir ini paling parah, Alice sampai terjerumus ke seks bebas,
dan dia berani melakukannya kepada jenis kelamin mana saja yang bisa memuaskan
nafsunya dan dapat memberikannya asupan obat-obatan tersebut.
Akhirnya dia
mencoba bertobat untuk yang terakhir kalinya, begitu banyak cobaan yang harus
dia hadapi, anak-anak berandal yang mengetahui masa lalunya mencoba
menggoyahkan imannya. Apakah Alice akan kembali lagi atau dia akan
bersungguh-sungguh keluar dari dunia terkutuk itu? Dan anak-anak berandal yang
tidak menyukai pertobatan dia itu, mulai melakukan segala macam cara untuk
mencelakakan Alice.
Mau tahu
bagaimana Alice menjalani kehidupannya, bagaimana usaha dia melawan dunia gelap
yang pernah dia geluti itu, dan bagaimana dia mengakhiri kehidupannya setelah
dia benar-benar terbebas dari hal-hal negatif tersebut? Kalian bisa membaca
buku hariannya GO ASK ALICE.
Buku ini berisi ungkapan isi hati Alice, dan tidak ada satupun yang diedit, bahasa yang digunakan
juga adalah bahasa yang digunakan Alice kepada sahabatnya, si diary-nya. tidak bertele-tele dan langsung kepada intinya masalah yang sedang dia hadapi saat itu.

Comments
Post a Comment