APPOINTMENT WITH DEATH

JUDUL : APPOINTMENT WITH DEATH (PERJANJIAN DENGAN MAUT)
PENULIS : AGATHA CHRISTIE
PENERJEMAH : INDRI K. HIDAYAT
PENERBIT : GRAMEDIA
TEBAL : 272
TAHUN TERBIT : 1985
NOMOR EDISI : ISBN 9786020339399

SINOPSIS :
Mrs. Boynton bukanlah sosok yang menyenangkan. Orang-orang akan lebih mudah membenci wanita itu. Tetapi, ketika Mrs. Boynton ditemukan tewas dengan lubang bekas jarum suntik di tubuhnya, Hercule Poirot menaruh simpati.

Setiap orang tampak mencurigakan. Poirot belum pernah kebingungan seperti ini. Dan ia hanya memiliki 24 jam untuk memecahkan misteri tersebut.

RESENSI :
Berbeda dengan kasus sebelumnya, kali ini Poirot menghadapi kasus yang bisa dibilang complicated. Kehidupan satu keluarga yang terbelenggu oleh karena sikap overprotektif sang ibu tiri, yang membuat setiap anaknya tidak memiliki kebebasan untuk bergaul dan bersosialisasi dengan dunia luar. Dan disaat paling menjengkelkan setiap anak-anaknya memiliki rencana untuk membunuhnya. Namun siapa sangka rencana mereka didengar oleh sang detektif, Poirot.

Namun di luar dugaan ketika sang ibu tiri, Mrs Boynton ditemukan tewas secara misterius, dan mungkin jika kita baca dari bab pertama, pembaca akan mengira kalau yang membunuh sang ibu adalah salah satu dari anggota keluarganya, karena memiliki motif tidak menyukai Mrs. Boynton dan ingin hidup bebas, menikmati kehidupan luar tanpa dikekang layaknya di penjara. Kenyataannya bukanlah salah seorang dari anggota keluarganya, melainkan dari orang di luar keluarga Boynton, Lady Westholme lha pelakunya.

Jika diawal diceritakan sang Lady adalah wanita terhormat, namun pada kenyataannya wanita terhormat juga memiliki masa lalu yang kelam, Lady Westholme adalah seorang penjahat keji sebelum menikahi Lord Westholme, dan dia juga adalah bos dari Mrs. Boynton semasa dia bekerja menjadi sipir penjara. Karena merasa kehidupannya terusik oleh Mrs. Boynton, Lady Westholme mencari cara untuk membunuhnya, dan melimpahkan kesalahan kepada anggota keluarganya. Sayangnya setelah Poirot telah mengungkapkan kematian Mrs. Boynton itu akibat ulah Lady Westholme, sang Lady menembak dirinya sendiri dengan senapan.

Ide dasarnya menarik, Poirot mencoba mengecohkan pembaca mengenai siapa pelaku sebenarnya, dan mengajarkan kepada kita bahwasanya siapapun orangnya, ketika dia dituduh melakukan hal yang tidak baik, maka orang tersebut secara reflek akan berkata jujur.

Dari segi bahasa, begitu banyak kesalahan dalam tata bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dan menurut aku pribadi, aku agak sedikit bingung dan pusing sama jalan ceritanya, benar-benar rumit, namun bikin penasaran, sebenarnya bagaimana akhir dari kasus ini, dan siapa pelakunya?



Comments

Popular posts from this blog

BINTANG DAN CAHAYANYA

LOVING YOU

THE CHANCE "ITS MY TURN NOW"