DREAMING ALONE
JUDUL : DREAMING ALONE
PENULIS : NADHIRA RYAN ALIFIA
PENERBIT : ARIA MEDIA MANDIRI
TEBAL : 262 HAL
TAHUN TERBIT : 2017
NOMOR EDISI :978-602-1142-97-4
SINOPSIS :
Arinda, murid kelas sepuluh yang memiliki beberapa sahabat;
Adira, Rachel, Zetta, Maira, Yuda, Ben, dan Rafa. Diam-diam, ia menyimpan rasa
pada Yuda. Namun, sayangnya Yuda tidak memiliki perasaan yang sama terhadapnya.
Secara tidak sengaja, Arinda mendengar bahwa Yuda sebetulnya menyukai Zetta.
Arinda pun patah hati. Di saat sedang patah hati, Arinda
bertemu dengan Devan, yang juga sama-sama terpilih di band inti sekolah.
Kedatangannya di hidup Arinda bersamaan dengan hadiah dan surat penggemar rahasia
yang kerap didapatinya secara misterius. Ia sempat berpikir Devanlah yang
mengirimnya. Namun, lama kelamaan mereka mulai dekgat dan tanpa disadari Arinda
mulai menyukai Devan.
Saat perpisahan kelas dua belas, band Arinda diharuskan
untuk mengisi acara. Setelah acara usai, Arinda meminta waktu pada Devan untuk
berbicara. Arinda mengatakan padanya bahwa ia menyukai Devan, tetapi ternyata
Devan hanya menganggapnya sebagai sahabat.
Patah hati untuk kedua kalinya, Arinda duduk di tepi pantai
untuk merenung. Lalu Orion-yang pernah menolongnya saat hampir terlambat-datang
dan duduk di sampingnya, mengaku kalau sebetulnya dia yang memberikan hadiah
dan surat-surat itu.
Akankah Arinda mengobati sakit hatinya yang kedua kali
dengan Orion? Apakah benar, Devan memang hanya menganggap Arinda sebatas teman?
RESENSI :
Ide dasarnya menarik, penulis ingin mengingatkan pembaca bahwasanya dalam mengambil setiap keputusan selalu andalkan Tuhan, bahkan pada saat kita patah hati, Tuhan tidak pernah meninggalkan kita, dia akan memberikan seseorang untuk mengobati luka kita. Dan ketika kita berdoa untuk setiap keinginan kita, dan tidak terjawab, bukan berarti Tuhan tidak menyayangi kita, melainkan Dia telah menyiapkan sesuatu yang istimewa yang tidak pernah terpikir dan terlintas dalam benak kita. Kita sebagai manusia hanya bisa berserah dan bersyukur atas setiap yang Dia berikan.
Namun, kisah cinta dari Arinda, menurutku sich kurang greget ya, malah sedikit aneh, karena yang diceritakan hanya sosok Arinda, Yuda, Zetta, Devan, dan untuk pasangan aslinya si Orion, dari awal sampai akhir tidak pernah diceritakan oleh Nadhira, memang sich mungkin maksudnya untuk memberi kesan surprise ke pembaca, agar akhirnya bisa di luar dugaan gitu. Tapi seperti nyangkut aja, bahkan Orion kalau dibilang jatuh cinta kepada Nadhira, tidak dijelaskan secara gamblang bagaimana ceritanya, dan bagaimana pembaca juga sama sekali tidak mengenal Orion yang tiba-tiba adalah teman Devan. Nurut aku pribadi, sebenarnya ceritanya bisa dilanjutin dengan mungkin Arinda pacaran dengan Orion, namun Orion juga mengetahui perasaan Devan terhadap Arinda, dan Orion dengan berbesar hati untuk mempersatukan Devan dan Arianda kembali.
Tapi untuk novel pertama, Nadhira aku acungin jempol karena dapat mengemas cerita remaja ini dengan sangat apik, tidak monoton, dan memiliki warna berbeda dalam setiap cerita, bukan hanya cerita cinta anak remaja umumnya, tapi ada sebuah kisah yang berbeda yang dia ungkapkan di novel ini.

Comments
Post a Comment