DATA PENGGUNA TOKOPEDIA DI HACK ?
Pagi-pagi
pas buka berita hari ini, cukup terkejut membacanya “91 juta data pengguna
Tokopedia bocor”. Jadi cepat-cepat cari sumber berita terkait lewat beberapa
artikel di internet juga dan aku mencoba merangkumnya dalam satu artikel. Semoga
membantuπ
Tokopedia resmi diluncurkan
pada 17 Agustus 2009 di bawah naungan PT. Tokopedia yang didirikan oleh William
Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison pada 06 Februari 2009.
Tokopedia memiliki bisnis
marketplace terdepan di Indonesia yang memungkinkan setiap individu, toko
kecil, dan brand untuk membuka dan mengelola toko daring (perdagangan
elektronik). Hingga saat ini, Tokopedia termasuk marketplace yang paling banyak dikunjungi oleh masyarakat Indonesia
karena layanan dasarnya dapat digunakan oleh semua orang secara gratis.
Untuk sistem pengamanannya, Tokopedia menyampaikan
bahwa sistem pengamanan mereka menggunakan password
yang disimpan dalam bentuk hash, dan
juga menggunakan fitur OTP sebagai two
factors authentication sehingga user
selalu diminta memasukkan kode yang baru secara real-time setiap melakukan login.
Sekilas
pengenalan singkat mengenai Tokopedia. Kita lanjut ke topik beritanya π
Dikutip dari CNN Indonesia, Tokopedia mengakui
adanya upaya pencurian data oleh hacker
pada Sabtu (2/5). Data yang diduga bocor mencapai 91 juta data yang kemudian
dijual di dark web (penjelasannya di
artikel selanjutnya) dengan harga 5.000 dolar AS atau sekitar Rp. 73.4 juta. Bahkan
menurut CNN Indonesia, ada 14.999.896 akun Tokopedia yang datanya bisa di-download
Berdasarkan penuturan Nuraini Razak, VP of
Corporate Communications Tokopedia, untuk data pembayaran, Tokopedia memberi
jaminan bahwa poin masih aman. Seluruh transaksi dengan semua metode
pembayaran, termasuk informasi kartu debit, kartu kredit dan OVO, di Tokopedia
tetap terjaga keamanannya.
Para pakar keamanan siber kemudian menelusuri
jejak peretasan dan penjualan data pribadi itu di dark web atau dark net,
sebuah situs web dan forum online
yang terenkripsi sehingga tidak terindeks oleh mesin pencari (search engine) biasa. Untuk mengakses dark web, orang memerlukan browser khusus yang disebut Tor.
Pakar keamanan siber, Pratama Persadha dari Communication & Information System
Security Research Center (CISSReC), mengungkapkan bahwa peretas data
Tokopedia tersebut pertama kali mengumbar hasil retasannya menggunakan nama
Whysodank lewat dark web Raid Forums
pada Sabtu (2/5). Dia mengumbar 91 juta data pengguna Tokopedia berupa email, username, tanggal lahir, nomor
HP, dan hash password. Kemudian setelah
mengaku memiliki seluruh data 91 juta pengguna Tokopedia, ia lantas menjualnya
di dark web Empire Market dengan
menggunakan nama pengguna ShinyHunters.
Pengguna Whysodank tercatat bergabung dengan
forum ini sejak April 2020 dan memiliki akun VIP. Akun ini pertama kali
memperkenalkan diri sebagai penjual beberapa data pribadi dalam jumlah besar
dan kecil.
Raid
Forums merupakan forum komunitas hacker di internet yang berisi informasi-informasi terkait dengan
database bocoran data, hingga berbagi prank
dan komunitas pengolok. Di sini, peretas mencoba untuk meminta bantuan rekan hacker untuk membuka hash dari password akun para pengguna Tokopedia. Dia mengalami kesulitan untuk membuka password.
Hash
adalah sebuah algoritma yang mengubah suatu data informasi berupa huruf, angka,
atau symbol menjadi karakter terenkripsi. Biasanya hash dimanfaatkan untuk menyembunyikan, menyamarkan atau mengacak password asli.
Pratama mengatakan bahwa ia belum bisa
mengidentifikasi apakah peretasan ini dilakukan secara perorangan atau
berkelompok. Hingga saat ini, CISSReC masih mendalaminya. Pratama menekankan
bahwa meski password muncul dalam
bentuk yang belum bisa dimanfaatkan oleh para hacker, namun data pribadi lain yang sudah dibuka bisa
disalahgunakan oleh hacker. Misalnya mengirimkan
link phising maupun upaya social engineering lain.
Bila nantinya password sudah berhasil dibuka oleh pelaku, pastinya salah satu
yang akan dilakukan adalah takeover
akun. Lalu pelaku secara acak akan mencoba melakukan takeover akun medsos dan marketplace
lainnya, karena ada kebiasaan penggunaan password
yang sama untuk semua platform.
Kementerian Komunikasi dan Informatika
(KEMENKOMINFO) meminta Tokopedia dan masyarakat melakukan beberapa hal untuk
menjamin keamanan data pengguna, diantaranya:
1. Tokopedia
harus segera melakukan pengamanan sistem untuk mencegah meluasnya data breach
2. Tokopedia
memberitahu pemilik akun yang kemungkinan data pribadinya terekspos
3. Melakukan
investigasi internal untuk memastikan dugaan data breach serta apabila telah
terjadi, mencari tahu penyebab data breach
4. Masyarakat
dihimbau tetap menjaga keamanan akun masing-masing dengan cara mengubah password rutin dan tidak mudah percaya
dengan pihak lain yang meminta password maupun kode OTP. Password dan OTP hanya dibutuhkan oleh sistem, jika permintaan password atau OTP dari perseorangan
sudah dipastikan itu penipuan.
5. Masyarakan
dihimbau untuk mewaspadai penipuan yang menggunakan phising atau penipuan dengan cara mengelabui untuk mencuri akun
pribadi. Sebelum kita mengklik tautan yang kita terima lewat email, pastikan keaslian alamat email pengirim. Cara membaca alamat
email dari belakang ke depan.
Kasus dugaan pencurian data jutaan pengguna
Tokopedia juga mendorong pemerintah bersama DPR mengupayakan percepatan
Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP).
Comments
Post a Comment