SKOLIOSIS

                                  

Beberapa hari ini aku lihat tiktok, dan beberapa diantara mereka menunjukkan bahwa mereka menderita skoliosis, bahkan mereka menunjukkan bagaimana caranya mengetahui apakah kita mengalami skoliosis atau tidak. Jadi, hari ini aku mau mencoba merangkum dan menjelaskan mengenai apa itu skoliosis, penyebab, gejala, dan pengobatannya. Seperti biasa aku mencoba merangkumnya dari beberapa artikel kesehatan yang sudah pernah di-publish sebelumnya. Supaya mempermudah kamu lebih memahami skoliosis tanpa harus bolak balik mencari informasi dari banyak sumber lagi. Semoga membantu J

Skoliosis adalah kondisi dimana tulang belakang melengkung ke satu arah tertentu dengan kemiringan mencapai 10 derajat atau lebih, seperti huruf C atau S. Skoliosis lebih sering ditemukan pada anak-anak sebelum masa pubertas, yaitu sekitar usia 10-15 tahun. Skoliosis bisa berkembang menjadi lebih parah seiring pertambahan usia, khususnya pada wanita, karena dapat menyebabkan penderitanya mengalami gangguan jantung, paru-paru, atau kelemahan pada tungkai.

Selain struktur tulang belakang yang bengkok, kelainan ini juga biasanya terlihat ketika penderita sedang berdiri. Bagian bahu penderita skoliosis tidak sejajar karena ketika berdiri, mereka akan bertumu pada salah satu kaki. Skoliosis bisa memengaruhi bagian tulang belakang manapun. Tetapi daerah yang paling sering terjadi adalah tulang belakang yang sejajar dengan dada dan tulang belakang bagian bawah.

Pada anak-anak dan remaja, skoliosis jarang memicu rasa sakit pada punggung. Namun, bagi orang dewasa kelainan tulang punggung ini dapat ditandai dengan nyeri punggung bawah, punggun yang terasa kaku, dan kelelahan.

Gejala Skoliosis dapat berbeda-beda sesuai tingkat keparahan kondisinya. Gejala umumnya timbul antara lain:

1.    Tubuh penderita skoliosis condong ke satu sisi

2.    Salah satu bahu lebih tinggi

3.    Salah satu tulang belikat tampak lebih menonjol

4.    Tinggi pinggang tidak rata

Sebagian besar kasus skoliosis tidak ditemukan penyebabnya, namun terdapat beberapa kondisi yang dapat memicu terjadinya skoliosis, yaitu:

1.    Cedera tulang belakang

2.    Infeksi tulang belakang

3.    Bantalan dan sendi tulang belang yang mulai aus akibat usia

4.    Bawaan lahir

5.    Gangguan saraf dan otot, misalnya distrofi otot atau cerebral palsy

Tipe skoliosis dikelompokkan berdasarkan penyebabnya:

1.    SKOLIOSIS DEGENERATIF

Terjadi karena adanya kerusakan bagian tulang belakang dan sering terjadi pada orang dewasa seiring bertambahnya usia

2.    SKOLIOSIS IDIOPATIK

Terjadi karena faktor genetika

3.    SKOLIOSIS KONGENITAL

Terjadi karena tulang belakang yang tidak tumbuh dengan normal pada saat bayi di dalam kandungan

4.    SKOLIOSIS NEUROMUSKULAR

Disebabkan oleh kelainan pada sister saraf atau otot. Kondisi ini biasanya berkaitandengan penyakit cerebral palsy dan spina bifida

5.    KIFOSIS SCHEUERMANN

Terjadi ketika bagian depan tulang belakang tumbuh lebih lambat dibanding dengan bagian belakang. Hal ini menyebabkan tulang belakang bagian depan menjadi lebih kecil, sehingga tulang belakang pu melengkung

6.    SKOLIOSIS SINDROMIK

Kondisi ini umumnya dikaitkan dengan beberapa sindrom kesehatan, seperti sindrom marfan dan trisomy 21

Penyebab-penyebab tulang belakang melengkung:

1.    Kondisi saraf dan otot

2.    Bawaan lahir

3.    Memiliki gen tertentu

4.    Panjang kaki tidak sama

Untuk penderita dewasa, dimana skoliosis sering menimbulkan keluhan nyeri punggung, terapi yang dilakukan dokter dapat berupa:

1.    Pemberian obat pereda nyeri

2.    Suntik kortikosteroid di rongga tulang belakang

Pengobatan untuk skoliosis tergantung pada beberapa faktor . pertimbangan utama untuk memilih jenis pengobatan adalah seberapa besar lengkungan tulang belakang anda. Beberapa faktor lainnya yang perlu dokter pertimbangkan adalah:

1.    Usia penderita

2.    Apakah tubuh penderita masih dalam masa pertumbuhan atau tidak

3.    Jumlah dan jenis lengkungan

4.    Jenis skoliosis

Tulang yang secara bertahap melengkung saat masa pertumbuhan tidak meyebabkan nyeri dan tidak membutuhkan terapi. Lengkungan yang menyebabkan rasa nyeri dan deformitas harus segera di terapi.

Pada dasarnya, pilihan penanganan medis yang utama adalah bracing serta operasi.

1.    Pemasangan bracing

Pemasangan brace sangat disarankan apabila tubuhnya masih dalam masa pertumbuhan serta lengkungan tulang belakang melebihi 25 hingga 40 derajat. Brace tidak akan meluruskan kembali tulang belakang. Namun, alat ini dapat membantu mencegah lengkungan bertambah parah. Semakin cepat kondisi ini terdeteksi, semakin efektif pula metode ini.

Penderita harus mengenakan brace setidaknya 16-23 jam per hari, hingga lengkungan berhenti bertambah. Dokter biasanya menyarankan agar anak mengenakan brace hingga tubuh anak sudah tidak lagi bertumbuh.

2.    Operasi

Prosedur operasi dilakukan pada penderita dengan lengkungan tulang belakang melebihi 40 derajat. Spinal fusion adalah prosedur operasi standar untuk mengatasi kondisi tulang belakang melengkung. Dalam prosedur ini, dokter bedah akan menyatukan tulang belakang dengan cangkok tulang. Beberapa efek samping dari prosedur operasi spinal fusion adalah pendarahan hebat, tulang belakang tidak dapat sembuh, infeksi, rasa sakit, dan kerusakan saraf.

Komplikasi yang dapat timbul pada penderita skoliosis antara lain:

1.    Gangguan jantung dan paru-paru

Kondisi ini dapat terjadi ketika tulang iga menekan jantung dan paru-paru

2.    Nyeri punggung kronis

3.    Mengganggu penampilan

4.    Kerusakan saraf tulang belakang

Kelainan bentuk tulang belakang pada skoliosis dapat menekan saraf tulang belakang, sehingga menimbulkan kerusakan. Kerusakan saraf tulang belakang ini dapat menimbulkan berbagai gangguan, seperti impotensi, inkontinensia urine, inkontinensia tinga, kesemutan, atau kelamahan pada tungkai

Anggapan masyarakat bahwa penderita skoliosis tidak boleh berolahraga adalah kurang tepat. Penderita skoliosis pada umumnya bisa melakukan olahraga. Tidak ada bukti medis yang menyatakan bahwa berolahraga bisa memperparah pembengkokkan tulang belakang. Hanya saja, memang terdapat batasan dan syarat khusus bagi penderita skoliosis dengan kondisi tertentu, contohnya:

1.    Penderita skoliosis nonstruktural tidak memiliki larangan dalam melakukan olahraga tertentu. Sedangkan skoliosis struktural disarankan untuk memilih jenis olahraga yang dapat meningkatkan kelenturan pada tulang belakangnya

2.    Penderita skoliosis yang baru saja menjalani operasi, melakukan olahraga yang rawan kontak fisik (contohnya hoki dan gulat) sangat tidak disarankan. Anda bisa melakukan olahraga, seperti renang, tenis, badminton, bahkan sepakbola dan basket, setidaknya enam bulan setelah operasi, atau sesuai rekomendasi dokter

     Berolahraga bagi pasien skoliosis sangat disarankan karena dapat meningkatkan kesehatan maupun kepercayaan dirinya. Meski demikian, dokter pada umumnya akan merekomendasikan jenis olahraga rekreasional saja, jika tujuannya untuk menjaga stamina.


Comments

Popular posts from this blog

THE CHANCE "ITS MY TURN NOW"

AIDORU NO SEKAI NI YOROSHIKU!

MY IMPERFECT LOVER