MATAHARI LOCKDOWN? MASIH ADA RAMAYANA, HERO, DAN SUPERMARKET YANG LAIN...
Di saat wabah virus corona masih menjadi sorotan masyarakat dunia, baru-baru ini kita dikejutkan kembali dengan berita matahari lockdown, sebagian netizen mengomentarinya dengan lelucon jika matahari lockdown, masih ada Ramayana, Hero dan lainnya. Ditakutkan dengan lockdown-nya matahari akan mengakibatkan bencana yang lebih hebat lagi bagi dunia, seperti gempa bmi, cuaca beku, dan kelaparan.
Berdasakan dari beberapa sumber artikel yang telah saya baca dan coba pahami, ternyata yang dimaksud dengan matahari lockdown adalah matahari berada di fase minimumnya, dimana fase ini terjadi secara periodik sekitar 11 tahunan. Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Rhorom Priyatikanto mengatakan, fenomena Matahari Lockdown tidak akan berdampak signifikan dan tidak menyebabkan bencana atau potensi bahaya tinggi bagi bumi.
Rhorom menambahkan, fase minimum matahari ini tidak berkaitan dengan aktivitas vulkanik atau menyebabkan gunung meletus. Pada fase minimum matahari, tidak muncul bintik matahari. Saat ini matahari berada dalam kondisi tenang. Penampakan bintik matahari merupakan salah satu indikator yang paling utama terkait aktivitas matahari. Jika semakin banyak bintik matahari, maka aktivitas matahari semakin tinggi, dimana potensi terjadi badai matahari, dan ledakan-ledakan kecil di permukaan matahari itu besar.
Sedangkan para ilmuwan NASA malah mengkhawatirkan akan munculnya Dalton Minimum yang pernah terjadi antara 1790-1930. Pada saat itu, selama beberapa siklus sekitar 30 tahun matahari cenderung lebih tenang dibandingkan rata-rata. Akibatnya temperatur global mengalami penurunan 1-2 derajat celcius. Pada peristiwa Dalton Minimum tahun 1815, kondisi diperparah dengan kejadian letusan Gunung Tambora di Pulau Sumbawa, Indonesia dimana abu dari letusan gunung itu sampai mencapai atmosfer seingga memblokade radiasi matahari ke permukaan bumi.
Efeknya adalah pendinginan global yang lebih parah. Bahkan tercatat dalam sejarah, tahun 1816 tidak ada musim panas di beberapa daerah di Eropa. Peristiwa fase matahari dengan kondisi luar biasa tenang itu juga menyebabkan terjadinya gagal panen, krisis pangan, dan berimbas pada resesi ekonomi.
Diprediksi empat tahun lagi dunia berpotensi mengalami gangguan komunikasi karena saat itu merupakan puncak aktivitas matahari. Rhorom mengungkapkan, ketika matahari berada pada fase puncak atau maksimum aktivitasnya akan tinggi, potensi badai matahari tinggi dan cukup sering terjadi letupan di permukaan bumi peristiwa itu akan berakibat pada gangguan komunikasi radio dan gangguan terhadap satelit di bumi.
Badai matahari pada fase puncak aktivitas
matahari juga akan mengakibatkan penebalan atmosfer yang memicu satelit cepat
jatuh. Tetapi, tidak ada dampak secara langsung pada kehidupan masyarakat.
Comments
Post a Comment